Search

Menikmati Kenyamanan 'Bajaj Qute' Pengganti Bemo

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekilas, perawakannya memang mirip dengan bajaj roda tiga berwarna biru yang beroperasi di jalanan ibu kota. Warnanya juga serupa. Namun, saat dilihat seksama, moda transportasi baru yang belakangan lebih dikenal dengan sebutan bajaj roda empat atau bajaj Qute ini jelas terlihat lebih meyakinkan.

CNNIndonesia.com sempat mencoba langsung, bagaimana rasanya menumpangi moda transportasi baru yang peruntukannya ditujukan sebagai pengganti bemo roda tiga. Izin operasi bemo sudah dicabut Dinas Perhubungan DKI Jakarta sejak awal Juni 2017 lalu.

Untuk saat ini, sebagian besar bajaj Qute baru bisa ditemui di kawasan Jakarta Utara. Jam operasinya dari pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Melayani rute Stasiun Jakarta Kota-Pademangan, jumlah armada Qute sekitar 20 unit.

Tidak hanya tampilan luarnya saja yang terlihat lebih modern, interior di dalam pun nampak apik. Jok penumpang yang dilapisi bahan kulit berwarna hitam terasa nyaman saat diduduki. Lengkap dengan sabuk pengaman.

Ada ruang cukup luas antara bangku penumpang yang berada di belakang, dengan kursi juru kemudi. Ini membuat ruang di saat bangku belakang tidak terasa sesak saat diisi oleh tiga orang penumpang.

Begitu juga dengan kursi penumpang yang berada di sebelah kursi juru kemudi. Ada ruang cukup besar, terutama di bagian bawah kaki sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang.

Mengingat bemo juga ada di sekitar stasiun dan pasar-pasar tradisional, keberadaan tempat menyimpan barang di dalam kendaraan ini memang terasa penting. Qute yang juga mirip mikrolet ini bahkan menyediakan tempat khusus untuk menaruh barang penumpang di bagian atapnya.

Nuansa modern juga terlihat di bagian dashboard yang menyediakan sound system. Untuk memutar lagu, pengemudi bisa menggunakan konektor USB.

Tak hanya itu, standar kemudinya juga sudah sangat mirip dengan mobil manual pada umumnya. Minim guncangan. Bahkan sudah dilengkapi transmisi gigi mundur.

Menikmati Kenyamanan 'Bajaj Qute' Pengganti BemoQute, moda transportasi pengganti bemo. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)

Selama masa uji coba, penumpang yang naik dari titik awal di dekat Stasiun Jakarta Kota, dan turun di Pademangan, akan dikenai biaya sebesar Rp5.000. Harga ini masih tentatif, tergantung jarak yang ditempuh penumpang.

Salah seorang penumpang, Sujono (64), mengaku tidak keberatan perihal tarif bajaj Qute yang jadi lebih mahal ketimbang tarif pendahulunya, bemo. Kenaikan tarifnya, menurut Sujono, tidak terlalu besar.

"Kalau bemo memang cuma bayar Rp4 ribu. Tapi enggak masalah, lah. Orang lebih nyaman, enggak berisik. Lebih cepat juga. Kalau bemo kan suka nungguin (penumpang) penuh sampai 9 orang dulu baru jalan. Ini ada empat juga bisa langsung jalan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Penumpang lain, Fifi (32), juga menyambut baik kehadiran bajaj Qute pengganti bemo ini. Ia yang sejak dulu bergantung dengan bemo untuk berangkat dan pulang kerja, sudah menikmati fasilitas moda transportasi baru ini sejak diujicobakan pada 19 Juli 2017 lalu.

"Kalau enggak ada ini, kebayang saja saya pasti bakal susah ke Stasiun Kotanya," kata dia.

Sementara itu, Sarwan (56), sang juru kemudi, yang sejak 30 tahun lalu mengaku berprofesi sebagai sopir bemo mengungkapkan bahwa kehadiran bajaj Qute jauh lebih bermanfaat. Lebih cepat, dan lebih ramah lingkungan.

Menikmati Kenyamanan 'Bajaj Qute' Pengganti BemoSuasana di dalam Qute. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Penggunaan bahan bakar juga dirasa jauh lebih irit ketimbang bemo. Jadi, meskipun daya angkutnya lebih sedikit, selama aktifitas perjalanan bolak balik Stasiun Jakarta Kota-Pademangan dilakukan lebih sering, pendapatan yang ia peroleh, kata Sarwan, sama sekali tidak berkurang.

"Intinya, sebagai pengemudi saya menyambut positif kehadiran bajaj Qute ini. Sekalipun lebih kecil, tapi enggak pengaruh terhadap penghasilan saya, kok. Masih seimbang. Saya juga enggak berasa capai lagi nyetirnya," kata Sarwan.

Pembayaran Non Tunai

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, pengadaan Bajaj Qute merupakan usulan Organda kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya peremajaan angkutan yang sudah tidak laik lingkungan seperti bemo dan bajaj.

Terlebih, keberadaan bemo dan bajaj dianggap menyalahi aturan. Pemprov DKI berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 8/2007 tentang Ketertiban Umum secara tegas melarang kendaraan bermesin dua tak seperti bajaj dan bemo.

"Saat ini kami sudah menyiapkan setidaknya 200 unit bajaj Qute untuk dapat segera dioperasikan di lima wilayah DKI Jakarta," kata Shafruhan ketika dihubungi CNNIndonesia.com, kemarin.

Selain itu, Shafruhan menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengembangkan penerapan sistem pembayaran menggunakan argo resmi serta pembayaran non-tunai.

Tujuannya tak lain untuk meningkatkan pelayanan angkutan lingkungan tersebut, serta mengedukasi masyarakat dengan sistem pembayaran non-tunai yang selama ini terus digalakkan pemerintah.

"Kami sudah mulai mendiskusikan rencana ini dengan perusahaan IT seperti Paypro, agar rencana penggunaan argo dan pembayaran non tunai bisa direalisasikan," kata dia.

Menikmati Kenyamanan 'Bajaj Qute' Pengganti BemoPengemudi Qute. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Shafruhan pun tak memungkiri bila nantinya akan ada aplikasi khusus untuk memesan Qute. Di samping itu, ia juga berharap pemerintah bisa menyediakan halte khusus agar kehadiran kendaraan berbahan bakar bensin ini lebih tertib.

"Nantinya kita harapkan angkutan lingkungan ini benar-benar tertata," katanya. (wis)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Menikmati Kenyamanan 'Bajaj Qute' Pengganti Bemo : http://ift.tt/2w1Pi0c

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menikmati Kenyamanan 'Bajaj Qute' Pengganti Bemo"

Post a Comment

Powered by Blogger.