Kini, setelah 55 tahun hidup di jalanan Ibu Kota, lonceng kematian Bemo sudah bergema. Lonceng kematian itu bergema setelah Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Selasa (1/8) memusnahkan Bemo-Bemo hasil razia.
Salah satu tempat penghabisan Bemo di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Di sana kendaraan roda tiga itu dieksekusi sampai tak bisa dikenali. Hasilnya tinggal tulang belulang besinya saja, dan menyisakan segala kenangannya.
Pertama kali hadir, Bemo diperuntukan untuk menyemarakan event olahraga Ganefo. Sejak itu Bemo menjadi kendaraan transportasi favorit warga Ibu Kota dari 1960-an sampai 1980-an. Saat itu Bemo hadir untuk menggantikan becak kayuh dengan tenaga manusia.
Kendaraan ini menjadi favorit karena bodinya yang kecil sehingga bisa menjangkau jalan-jalan sempit. Tentunya, Bemo juga menjadi lebih cepat dan praktis ketimbang becak kayuh.
Daihatsu mulai memasarkan midget tahun 1957. Selain Indonesia, Jepang juga mengekspornya ke sejumlah negara di Asia. (gil)
Baca Kelanjutan Lonceng Kematian Bemo di Aspal Ibu Kota : http://ift.tt/2ukun8hBagikan Berita Ini
0 Response to "Lonceng Kematian Bemo di Aspal Ibu Kota"
Post a Comment