"Maaf berantakan, ya. Silakan duduk," ucap Ihtianto, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah I Kota Depok, Jawa Barat, seraya menjulurkan tangan kanannya untuk dijabat.
Ihtianto menginstruksikan anak didiknya nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI pada Rabu (20/9).
Dia bakal mempertontonkan film produk Orde Baru itu di lingkungan sekolahnya. Film akan ditayangkan lewat proyektor dengan menggunakan sound system memadai.
"Sudah direncanakan dari dua pekan ke belakang. Jadi siswa-siswi menginap. Hari Rabu itu enggak belajar normal seperti biasanya," tuturnya.
Ihtianto menjelaskan, rangkaian acara mabit wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswinya, termasuk acara nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Tujuannya, kata Ihtianto, agar para murid memahami sejarah terkait bahaya komunisme.
"Kita sedang berupaya melakukan pembinaan agar kader Muhammadiyah ini paham sejarah," kata Ihtianto.
Namun Ihtianto menyatakan bakal ada guru sejarah yang memberikan panduan kepada para siswa di setiap bagian yang dianggap tidak objektif.
|
"Tapi kalau tentang PKI itu jelas sudah ada bukti-buktinya kan. Kekejamannya dan sebagainya," tambahnya.
Dia menganggap hal itu penting agar siswa benar-benar menyaksikan dengan saksama serta dapat mengambil intisari dari film.
Ihtianto juga tidak takut siswanya menjadi mudah terpancing amarah jika mendengar isu kebangkitan PKI. Ia menyebut dalam acara nonton bareng nanti, pihak sekolah akan mengedepankan aspek kedamaian seperti diajarkan Islam, bukan konflik.
Selain itu, guru yang menemani siswa menonton akan memberi penjelasan rinci mengenai apa yang sebaiknya dilakukan jika bertemu orang berpaham komunis di kemudian hari.
"Jadi ini insyaallah kegiatan yang Islami," ujarnya sambil tertawa lepas.
Ihtianto mengaku telah mengabarkan rencananya menggelar nonton film bareng kepada pimpinan sekolah Muhammadiyah se-Kota Depok.
"Itu saya dapat lima jempol dari pimpinan Muhammadiyah se-Kota Depok. Jadi kegiatan kita dapat dukungan moril," ucap Ihtianto dengan bangga.
Dia mengaku senang mengadakan acara nonton film bareng, sekaligus bangga karena sekolahnya menayangkan film penumpasan PKI mendahului TNI.
"Kalau yang saya dengar itu kan, TNI mau (menayangkan) di tanggal 30, di SMK MUTU (Muhammadiyah I) ya lebih dulu lah. SMK MUTU kan juga butuh sorotan," katanya seraya terbahak.
Ihtianto mengaku tidak takut bilamana ada pihak yang ingin menggagalkan rencananya itu. Ia justru menganggap aneh jika ada warga yang tidak setuju dengan penayangan film penumpasan PKI.
"Kita enggak khawatir karena kita berada di jalan yang benar kok," ujarnya. </span> (wis/asa)
Baca Kelanjutan Alasan Sekolah Muhammadiyah Depok Nobar Film G30S/PKI : http://ift.tt/2yoeqQWBagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan Sekolah Muhammadiyah Depok Nobar Film G30S/PKI"
Post a Comment