Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (20/9).
"Saya menangkap tujuan Pak Jokowi ingin meluruskan tapak-tapak sejarah perjuangan bangsa. Siapa pun dengan benar, tanpa rekayasa, baik yang ditulis, dibuat sejarah, dibuat film, harus diluruskan," ujar Tjahjo.
Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengatakan, penyampaian ulang sejarah harus dilakukan sebab banyak versi masa lalu yang dibuat secara manipulatif.
Ilustrasi Poster Film Penumpasan G30 S/PKI. (CNN Indonesia/Safir Makki)
|
Peniadaan peran Sukarno-Hatta menyebabkan banyaknya generasi muda yang tak mengetahui kiprah Presiden dan Wakil Presiden pertama itu.
Bahkan, menurutnya banyak praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang tak tahu bahwa kampus mereka didirikan oleh Sukarno.
"Itu hanya contoh kecil, kita hanya ingin luruskan tapak-tapak sejarah. Dia (Jokowi) ingin memfokuskan upaya luruskan tapak-tapak sejarah mulai awal kemerdekaan, reformasi, sampai sekarang. Jangan ada manipulasi, rekayasa, dan ini akan berikan pemahaman kepada seluruh masyarakat," katanya.
"Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," kata Jokowi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. </span> (ugo/asa)
Baca Kelanjutan Mendagri: Jokowi Ingin Luruskan Tapak Sejarah : http://ift.tt/2xQQKaNBagikan Berita Ini
0 Response to "Mendagri: Jokowi Ingin Luruskan Tapak Sejarah"
Post a Comment