Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, Imam telah berada dalam kelompok JAD dan menyatakan diri berbaiat terhadap kelompok militan ISIS pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.
Menurutnya, Imam telah bergabung dalam JAD selama setahun terakhir. Namun, dia menuturkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih menyelidiki lebih lanjut terkait sosok-sosok yang berada di sekitar Imam dan membawa yang bersangkutan bergabung dalam JAD.
Lebih jauh, jenderal polisi bintang satu itu menyampaikan, aksi teror yang hendak dilakukan Imam di dekat Bandar Udara Cakrabhuana, Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9) lalu disusun bersama rekan-rekannya.
Menurutnya, serangan teror tersebut dilakukan untuk menimbulkan kegaduhan jelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo untuk menghadiri penutupan Festival Keraton Nusantara ke-11 Tahun 2017 di Goa Sunyaragi, Kesambi, Cirebon.
"Dia memang sengaja membuat gaduh dalam rangka eksistensinya. Kalau ada polisi yang lengah, dia serang kemudian dia mau ambil senjatanya. Ada kaitannya juga karena Presidren hadir di situ dalam festival keraton," tuturnya.
Dari tangan Imam, Densus 88 menemukan senjata tajam jenis sangkur, beberapa tulisan bernuansa ajaran radikalisme, airsoft gun atau senapan angin beserta gasnya, serta sejumlah dokumen terkait ajaran radikal. </span> (osc/djm)
Baca Kelanjutan Terduga Teroris Cirebon Berafiliasi dengan JAD dan ISIS : http://ift.tt/2xgJH8pBagikan Berita Ini
0 Response to "Terduga Teroris Cirebon Berafiliasi dengan JAD dan ISIS"
Post a Comment