Tercatat dari data Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) jumlah pengidap AIDS di Ibukota mencapai 42 ribu jiwa pada akhir 2016.
Djarot yang juga menjabat sebagai Ketua KPAP DKI Jakarta juga menyinggung bahwa pencegahan penyebaran virus HIV penyebab AIDS jangan hanya berorientasi pada perempuan, tetapi juga laki-laki.
Oleh sebab itu, Djarot menambahkan, keliru apabila hanya wanita yang diingatkan akan penyebaran HIV. Terlebih, kini jumlah penderita AIDS antara laki-laki dan perempuan, jumlahnya hampir sama.
Mantan Walikota Blitar itu juga meminta agar pemahaman akan bahaya AIDS juga digalakkan ke kalangan menengah atas, yakni kalangan yang juga rawan terdapat penyimpangan perilaku.
"Makanya, laporan medis itu saya minta dijaga masalah privasinya, supaya mereka nyaman dan aman," kata Djarot.
Layanan Puskesmas
Sebagai upaya pencegahan, Djarot meminta Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta untuk terus menggalakkan program Ketuk Pintu Layani dengan Hati (KPLDH), program layanan Puskesmas yang ia canangkan sejak kampanye Pilkada 2017 bersama Basuki Tjahaja Purnama.
Dalam KPLDH, disiapkan petugas kesehatan yang bekerja secara tim, terdiri dari seorang dokter, perawat, dan bidan yang akan bertanggung jawab pada satu wilayah tertentu yang sudah ditetapkan.
Satu tim KPLDH bertanggung jawab pada sekitar lima ribu jiwa dari wilayah yang telah ditetapkan.
Djarot pun mengharuskan adanya keterbukaan data pengidap AIDS di seluruh wilayah Jakarta yang terkoneksi dan terintegrasi satu sama lain untuk mendampingi dan merawat sampai tuntas.
"Karena KPAP tidak bisa bekerja sendiri, dia harus terintegrasi terpadu dengan berbagai institusi baik yang dimiliki Pemprov, pemerintah pusat, maupun NGO yang terlibat," ujarnya. </span> (asa)
Baca Kelanjutan Terbesar ke-4, Pengidap AIDS di Jakarta Capai 42 Ribu : http://ift.tt/2yctikyBagikan Berita Ini
0 Response to "Terbesar ke-4, Pengidap AIDS di Jakarta Capai 42 Ribu"
Post a Comment